Jumat, 08 November 2013

SHINTA WIDYA I



BARISAN DAN DERET BILANGAN
Barisan bilangan adalah sederetan bilangan yang diatur menurut aturan (pola) tertentu. Setiap bilangan dinamakan suku, bilangan pertama dinamakan suku pertama, barisan kedua dinamakan suku kedua dan seterusnya.
Berikut ini adalah beberapa pola pada barisan bilangan :
1.      Pola barisan bilangan dalam bentuk himpunan bilangan berhingga
a.       Himpunan bilangan cacah <10 = { 0,1,2,... ,9}
b.      Himpunan bilangan bulat diantara -4 dan 20 = {-3,-2,-1,0,1,2,3,... ,19}
2.      Pola barisan bilangan dalam bentuk himpunan bilangan tak berhingga
a.       Himpunan bilangan cacah = {0,1,2,3,...}
b.      Himpunan bilangan kuadrat = {1,4,9,16,...}
3.      Pola barisan bilangan dalam pola bangun
Misal : 1,4,9,16,...




















































1                      4                                  9                                              16
      
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
Barisan aritmatika adalah suatu barisan yang memiliki beda (selisih) antara dua suku yang berurutan selalu tetap. Bentuk umum barisan aritmatika sebagai berikut :
a, a + b, a + 2b, a + 3b, ... , a + (n-1) b
keterangan:
a = suku pertama (U1)
b = beda/ selisih
n = banyak suku

Suku ke-n dari barisan aritmatika (Un) adalah   Un = a + (n-1) b
dengan :
a          = U1
b          = Un – U(n-1)
Un          = suku ke-n
Un        = suku ke- (n-1)

Deret aritmatika adalah jumlah suku-suku yang berurutan (n suku pertama) dari barisan aritmatika. Bentuk umum deret aritmatika sebagai berikut :

a + ( a+b ) + ( a+2b ) + ( a+3b ) +... + { a+ (n-1) b }

Jumlah n suku pertamanya adalah
Sn =  ( a + Un )  atau   Sn = { 2a + (n-1) b}

dengan :
a          = U1 = suku pertama
Un          = suku ke-n
n          = banyak suku
b          = beda antara dua suku yang berurutan
            = Un – U(n-1)
Sn           = Jumlah n buah suku pertama


BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Barisan geometri adalah suatu barisan dimana rasio (perbandingan) antara dua suku yang berurutan selalu tetap. Bentuk umum barisan geometri sebagai berikut :

a, ar, ar2, ar3, ...,ar n-1

keterangan :
a          = U1 = suku pertama
r           = rasio ( pembanding / pengali ) antara dua suku yang berurutan.
r           =

Suku ke-n dari barisan geometri (Un) adalah  Un = ar (n-1)     dengan :
n          = banyak suku
Un          = suku ke-n
U(n-1)      = suku ke-(n-1)

Deret geometri adalah jumlah n suku pertama barisan geometri. Bentuk umum deret goemetri sebagai berikut :

a + ar + ar2 + ar3 + ... + ar (n-1)

Jumlah n suku pertamanya adalah

Sn =            , r < 1      atau    Sn =         , r > 1

dengan :
a          = U1 = suku pertama
r           = rasio ( pembanding / pengali ) antara dua suku yang berurutan.
r           =
n          = banyak suku
Sn         = jumlah n buah suku pertama

zaenal arif

Keliling dan Luas Lingkaran
Buatlah sebuah lingkaran yang berjari-jari 10 cm kemudian potong menjadi 16 juring dan salah satunya dibagi menjadi 2 sama besar, maka aakan mendekati menjadi persegi panjang dengan panjang (P)= 1/2 keliling lingkaran dan lebar (l)=jari-jari
 
Menentukan Rumus Luas Lingkaran
Langkah-langkah Menemukan Rumus Luas Lingkaran
Bila sudut pusat dari juring-juring lingkaran sema

Contoh Luas Lingkaran:

PIPIT EKOWATI



FAKTORISASI SUKU ALJABAR

A.    OPERASI BENTUK ALJABAR
1.      Pengertian istilah dalam Bantuk Aljabar
Bentuk aljabar adalah suatu konstanta, suatu variabel, atau suatu bentuk yang melibatkan konstanta dan variabel yang disertai sejumlah berhingga operasi aljabar.
Pada bentuk aljabar  + 2xy + 2., terdiri dari 3 suku, yaitu , 2xy, dan 2. Angka 8 dan 2 disebut koefisien atau kofaktor, huruf atas  dan xy disebut peubah (variabel) dan yang tidak memiliki peubah disebut konstanta ( bilangan tetap), sedangkan pada bentuk 2xy, angka 2, x , dan y dinamakan faktor.
Variabel/ peubah  biasanya dilambangkan dengan huruf, koefisien adalah ilangan di depan peubah dan konstanta adalah bilangan tanpa peubah.

2.      Suku – Suku Sejenis dan Tidak Sejenis
Bentuk  + 2xy + 2 dinamakan suku. Suku-suku pada bentuk aljabar ada yang sejenis dan tidak sejenis.
Untuk lebih memahami perhatikan penjelasan tabel di bawah ini :

Suku
Sejenis/Tdk sejenis
a.
8x, 6x, dan 9x
Sejenis
b.
4 , 3 , dan 8
Sejenis
c.
2x , 5 y, dan 6 y
Tidak Sejenis
d.
4pq, 8xy, dan 5ab
Tidak Sejenis
e.
6 y, 2x , dan 4xy
Tidak Sejenis
Contoh soal


1.      Sederhanakan bentuk-bentuk aljabar di bawah ini :
a.       3x – 4y + 8x
b.      3xy + 8az + 3z - 4y
Penyelesaian:


a.       3x – 4y + 8x = 3x + 8x – 4y
                                                          Sifat distributif
= ( 3 + 8)x – 4y
= 11x – 4y

b.      3xy + 8az + 3z - 4y   = 3xy - 4y + 8az + 3z
= (3x - 4 )y + (8a + 3)z

2.      Jumlahkan 8x + 6y + z dengan 2z + 5x – 3y dengan cara
a.       Mengelompokkan
b.      Menyusun ke bawah
Penyelesaian:
a.       Mengelompokkan
(8x + 6y + z) + (2z + 5x – 3y) = (8x+ 5x) + (6y– 3y) + (z + 2z )
                                                            =  (8 + 5)x + (6 – 3)y + (1 + 2 )z
=  13x + 3y + 3z
b.      Menyusun ke bawah
8x + 6y + z
5x – 3y + 2z
                        +
13x + 3y + 3z
           0